Kamis, 22 November 2012

"Belum Termaafkan"

       ini adalah ceritaku dengan seseorang, seseorang yang sampai saat ini masih kuanggap sahabat. seseorang yang bersamanya aku tersenyum, menangis dan tertawa.
      Saat itu kuanggap tidak akan ada hal apapun yang bisa memisahkan kami, saat itu aku berfikir dialah yang paling mengerti aku dan dapat menerimaku apa adanya. sama seperti yang aku rasakan, aku rasa aku dapat menerima dan mengerti  semua yang ada dalam dirinya, baik itu keegoisannya, keras kepalanya, ataupun leluconnya yang tidak pernah kuanggap lucu sekalipun. tapi aku dapat mengerti benar benar mengerti.

      Sampai janji persahabatan itu hadir dalam sela sela kami. aku berfikir tidak ada hal yang lebih baik selain bersamanya dan mungkin hal itu juga yang ada di fikirannya. Semakin hari dibalik kata "sahabat" yang aku rasakan adalah berubah. semakin banyak pertengkaran - pertengkaran kecil yang membuat kami semakin jauh, jauh dan menjauh mulai dari alasan sibuk karena UN yang memang akan dilaksanakan tidak lama lagi dan alasan lainnya yang seakan membuatku telah cape menghadapinya.

      sampai masalah itu datang.. kami benar benar tidak bertegur sapa. karena satu masalah yang telah mengubah segalanya, karena satu masalah yang telah menghapus kata "sahabat" diantara kami, dan karena satu masalah yang telah membuatku yakin bahwa hari hari ku sudah tak bergantung padanya lagi. karena satu masalah itu yang membuat wajahku merah padam dan nafasku ngos-ngosan.. pada hari itu karena satu masalah itu emosiku tak dapat terbendung.. aku membentak nya di depan banyak orang.. karena satu masalah itu keluarlah kata kata menyakitkan dari mulutku.. 
karena satu masalah itu dia meneteskan air mata...
pertanda berakhirlah kisah persahabatan kami...

      setelah Ujian Nasional itu kita telah benar benar berpisah. karena aku telah di sekolah yang berbeda dengan dia. dan sudah tidak pernah terbayang lagi hari-hari ku saat bersamanya, mungkin karena "sahabat-sahabat" baru yang kutemui disekolah baru ini.

      Satu tahun berlalu semenjak kejadian itu aku mendapat berita sahabat ku Ferra telah meninggal dunia karena penyakit yang sejak dulu telah aku ketahui.. saat mengetahui kabar itu, bohong sekali jika aku tidak merasa sedih dan kehilangan. kesal dan sedih bercampur dalam hatiku. sedih karena aku kehilangan seorang sahabat yang telah aku sia-sia kan dan kesal karena aku tidak ada disaat sulit dirinya.

     Sampai saat ini aku baru mengerti apa arti kehilangan dan penyesalan. penyesalan karena satu masalah itu ada dosa yang belum termaafkan..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
oke guys ;) diatas adalah cerpen yang gue bikin sendiri.. 1000% murni gue yang bikin dan ceritanya juga murni cerita karangan alias bukan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain :) jadi kalau ada kesamaan  cerita atau tokoh ya maaf aja karena ini hasil imajinasi gue :):):)
maaf kalau masih jelek,, hehehe ;) semoga semua suka yaa..


go follow---> @putriiipp