Minggu, 23 Desember 2012

hari ibu?


Hari itu kubatalkan janji dengan temanku untuk pergi ke toko buku. Hmm aku lebih mementingkan tawaran mamah untuk pergi bersamanya untuk bertemu teman lamanya. Berkumpul dengan orang dewasa memang membosankan, tapi bukan itu yang akan aku bagikan hari ini. Ini semua mengenai kekuatan, kenapa aku tiba tiba berkata kekuatan?

Saat ku ikut berkumpul dengan teman-teman mamah, ku perhatikan satu persatu mereka. Orang yang dulunya sahabat mamahku mungkin juga sampai sekarang melepas rindu dan heboh mengobrol mengenai kehidupan mereka masing2. Siangnya semua sepakat untuk pergi makan baso. Setelah semua selesai makan dan berpamitan pulang salah satu teman mamahku mengajak kami untuk ke pasar tempatnya bekerja dan semuanya meng iya kan ajakannnya.

Setelah turun angkot aku memasuki sebuah gang kecil dengan tujuan pasar yang tadi teman mamahku ceritakan. Sejak awal masuk gang kecil itu bau hanyir dan amis menyengat dari solokan tempat pembuangan limbah bekas pasar, terutama bekas pemotongan ayam yang jaraknya tidak jauh dari situ. Mulai turun hujan dan jalanan menjadi sangat kotor dan becek. Tidak berjalan lama sampai lah aku pada pasar itu khususnya tempat wc umum. Wc umum di pinggir tempat pemotongan ayam itu terlihat kotor dengan bau amis yang menyengat.

Dibawanya lagi aku ke ruangan sekitar 3X4 meter tempat yang gelap tepat sebelah wc umum itu. Baru kusadari kerja yang teman mamahku maksud adalah pekerjaan menunggu wc pasar. Bukan pekerjaan aneh memang tapi inilah yang menarik perhatianku. Wanita dibalik jilbabnya yang sampai menutupi dada, wanita yang selalu mengenakan pakaian gamis panjang tebal, tak peduli sepanas  apapun udara diluar sana dan tidak peduli pekerjaan apa yang dia lakukan sekarang. Itu semua sebagai identitas muslim ucapnya.

Di luar sana hujan mulai deras dan ruangan ini bukan tempat yang tepat untuk berteduh jadi aku dan teman-teman mamahku masuk ke mushola khusus wanita yang berada tepat di depan wc umum itu. Saat pertama memasuki tempat itu bau apek dan amis bercampur, mukena mukena kucel bergantung di dinding dinding, air hujan diluar mulai membasahi lantai dekat pintu dan aku mencoba berbaring mencari posisi ternyaman.

 Wanita itu mulai bercerita mengenai kehidupan sehari-harinya. Wanita kuat yang dengan keringatnya menghidupi keluarga kecilnya dengan 2 anaknya yang masih kecil dan satu anak yang beranjak remaja. Wanita kuat yang telah berpisah dengan suaminya dengan alasannya sendiri. Wanita yang masih menebar senyum walau dengan kehidupan yang tidak mudah.
Ketabahan dan kekuatan seorang wanita bisa lebih dari yang kita bayangkan jika itu semua sudah menyangkut orang yang disayanginya, untuk kedua putranya dia rela bangun subuh dan melakukan pekerjaan yang mungkin tidak terfikirkan oleh orang lain. Dari sini tidak ada lagi alasanku untuk tidak bersyukur dan mulai membuka mata..
.
.
.
.
.
SELAMAT HARI IBU, SEMOGA ALLAH MEMBALAS KEMULIAN WANITA YANG BERJUANG DEMI ANAK DAN KELUARGA MEREKA... BALASAN SURGA
AMIIN
.
.
.
.
Go follow:
@putriiipp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar